Rabu, 27 Maret 2013

Pentingnya Pendidikan Berasrama


PENDIDIKAN DI ASRAMA

Asrama adalah bangunan  tempat tinggal bagi orang-orang yang bersifat homogen (maksudnya : orang-orang yang berasal dari bebagai daerah dan dari berbagai kalangan). Orang-orang yang tinggal di Asrama terikat suatu peraturan yang berlaku di Asrama yang bersangkutan. Mereka yang tinggal di Asrama rata-rata  umurnya sebaya, yang kita kenal antara lain Asrama : Mahasiswa, AKABRI, dan yang sekarang banyak kita jumpai adalah PONPES (Pondok Pesantren). Untuk Pondok Pesantren diperuntukan bagi mereka yang menekuni Agama Islam.

Di Asrama ada orang yang bertanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari, siapa mereka itu? Tidak lain adalah Bapak/Ibu Asrama. Asrama putri yang bertanggungjawab Ibu Asrama, sedangkan yang Asrama putra yang bertanggungjawab adalah Bapak Asrama. Kehidupan di Asrama diatur oleh Tatatertib y ang berlaku di Asrama yang bersangkutan dibawah pengawasan Bapak/Ibu Asrama.

Pendidikan Karakter seperti apa yang dapat diper oleh bagi mereka yang tinggal di Asrama. Mereka itu akan memperoleh, antara lain :

     1. karakter kemandirian 
     2. jiwa kedisiplinan
     3. kemampuan beradaptasi dalam pergaulan
     4. peningkatan dalam menekuni Agamnya
     5. pemahaman dalam bidang budaya
     6. semangat dalam belajar 
     7. pemahaman tentang sopan-santun
     8. cara hidup sehat
     9. jiwa bergotongroyong, dan 
    10. kemauan dan kemampuan bertindak jujur

Karakter kemandirian

Tinggal di Asrama tidak sama dengan tinggal di Hotel, artinya semua harus dilakukan sendiri, kecuali masak karena penghuni Asrama saat itu harus melakukan kegiatan utamanya, yaitu sekolah/kuliah. Urusan menata tempat tidurnya harus dilakukan sendiri. Jadi, sebelum berangkat sekolah/kuliah mereka harus merapikan tempat/kamar tidurnya serpi mungkin. Itu harus dilakukan berdasarkan aturan yang berlaku di Asrama tersebut, dan bagi siapapun yang tidak tertib harus ditegur dan diberi pengertian dan ini harus dilakukan pengawasan secara terus menerus. Demikian pula mencuci pakaian dalam (pakaian luar masih dapat dilakukan orang lain,
misalnya laundry). membersihkan kamar tidur juga harus dilakukan sendiri. Bagi mereka yang sudah biasa melakukan di rumah masing-masing, tentu tidak ada masalah/keberatan, di sini karakter kemandirian dilatih bagi mereka yang belum/tidak biasa melakukan, sehingga mereka sedikit demi sedikit memahami dan mampu melakukan. Untuk mereka yang sudah biasa melakukan di rumah asalnya (diantara penghuni Asrama tentu ada yang sudah biasa mandiri dalam hal ini, karena penghuninya dari berbagai kalangan), mereka ini jadi pelopor atau panutan. Dengan demikian mereka ini saling belajar dalam suatu jangka waktu tertentu (satu tahun, dua tahun, atau bahkan lebih). Waktu yang lampau sekolah guru (SGB/SGA selalu tinggal di Asrama. Mahasiswa juga ada di Yogya dikenal Asrama Darma Putra, dan output yang dihasilkan menurut pengamatan sangat membanggakan. Sekarang ini juga sudah ada Asrama bagi Mahasiswa PGSD di UNNES. Sekali lagi, karakter kemandirian sangat diperlukan bagi seseorang, ini dapat dilatih melalui pendidikan di Asrama (maksudnya harus tinggal di Asrama, melalui latihan mengatur tempat tidurnya sendiri, mencuci pakaian (pakaian dalam) sendiri, bahkan mencuci piring yang digunakan untuk makan dan gelas/cangkir untuk minum harus dicucuci sendiri (biasanya dilakukan secara bergiliran dalam kelompok kerja (curve).

Jiwa kedisiplinan

Disiplin itu harus dilatih dan dibiasakan, tanpa itu tidak mungkin terlaksana, tentu melatihnya dari hal-hal yang krcil-kecil. Misalnya melatih anak SD menaruh tas sekolah ditempat yang sudah ditentukan dan tidak boleh meletakan seenaknya disembarang tempat. Sebelum makan dilatih dan dibiasakan mencuci tangan dan sebagainya. Jiwa disiplin akan diperoleh dari latihan dan kebiasaan. Bagi seseorang yang tinggal di Asrama, memang harus melakukan latihan disiplin sesuai aturan yang berlaku. Latihan itu dimulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur lagi. Bangun tidur harus tepat waktu, berangkat sekolah atau kuliah tidak boleh terlambat sesuai jadwal sekolah/kuliah. Hal ini harus diingatkan dan diawasi supaya selalu tepat waktu, tentu bagi yang ditempat asalnya (rumahnya) mereka sudah biasa tepat waktu tidak ada masalah. Tetapi bagi mereka yang belum biasa harus dilatih dan apabila tiak disiplin harus ditegur dan diberi pengarahan tentang manfaat disiplin tepat waktu. Pulang sekolah/kuliah sampai di Asrama harus tepat tidak boleh molor atau seenaknya, dan apabila terlambat harus memberitahu alasanannya. Hal ini harus dilakukan secara teus menerus, sehingga mereka benar-benar sadar dan terbiasa melakukan seperti aturan yang dikenakan bagi penghuni Asrama.. Waktunya belajar mereka juga harus belajar, saatnya istirahat/tidur juga harus istirahat tidak boleh mengganggu temanya apabila yang bersangkutan sudah selesai belajar sedang temanya masih belajar.Tentu mereka sedikit demi sedikit akan memahami betapa pentingnya berlaku disiplin. Dengan demikan kebiasaan ini akan dibawa terus dalam kehidupan seterusnya. Situasi demikian itu hanya dapat diterapkan pada kehidupan di Asrama, karena kehidupan di rumahtangga peraturan semacam ini sangat longgar toleransinya.

 Kemampuan beradaptasi dalam pergaulan

Di sini dimaksudkan mereka cepat menyesuaikan diri dalam bergaul, baik yang datang dari kalangan keluarga kaya atau miskin dalam Asrama dikenakan aturan yang  sama, perlengkapan yang sama, pelayanan yang sama sehingga mereka harus saling menghormati, yang senior membimbing yuniornya dan yunior menghormati seniornya tidak pandang datangnya dari mana (dari pedesaan, dari metropolitan, dari keluarga pejabat maupun dari keluarga petani). Dengan demikian satu sama lain tidak ada kecanggunganb dalam bergaul. Dalam hal tugas (tugas kelompok) semua harus melakukan. Dalam  kehidupan di Asrama selain ada Bapak/Ibu Asrama ada kepengurusan Asrama, yaitu ketua Asrama yang dapat membantu pelaksanaan ketertiban di Asrama selain Bapak/Ibu Asrama. Dari sini dapat digunakan sebagai pembelajaran dalam berorganisasi. Pemimpin-pemimpin yang tangguh dimulai belajar berorganisasi  dari tingkat kecil-kecil seperti ini. Pemimpin karbitan dalam kiprahnya tidak setangguh pemimpin yang belajar dari tingkat yang paling bawah. Kemampuan beradaptasi dalam pergaulan akan memudahkan seseorang untuk menyesuaikan diri diperbagai lingkungan dalam kehidupan. Penghuni Asrama dapat belajar berbagai budaya, etika, tingkah laku, bahasa dari mereka yang asalnya dari berbagai daerah dan lingkungan.

Peningkatan dalam menekuni Agama

Asrama secara umum dihuni oleh mereka yang berlatar belakang dari berbagai Agama, kecuali Asrama yang yang memang khusus untuk mereka yang menganut Agama tertentu. Hal yang akan dikemukakan adalah Asrama pada umumnya, yaitu yang dihuni oleh oleh mereka yang berasal dari berbagai Agama. Sudah menjadi kewajiban dari pimpinan Asrama, yang dalam hal ini adalah Bapak/Ibu Asrama yang selalu mengingatkan mereka untuk menunaikan ibadah Agama. Bagi yang bergama Islam diingatkan saat waktu sholat sudah "manjing" dan sedapat mungkin disediakan tempat semacam mushola untuk sholat berjamaah, dan bagi yang beragama Kristen/Katolik setiap hari Minggu atau hari-hari  tertentu diingatkan untuk melaksanakan kegeiatan agamanya. Melalui motivasi beribadah sesuai dengan Agamanya masing-masing sedikit demi sedikit mereka yang kurang tekun beribadah akan tergugah hatinya untuk lebih tekun. apalagi diantara teman-teman penghuni Asrama ada yang tekun dalam beribadah. Daya tarik untuk peningkatan dalam menekuni Agama akan lebih berhasil dengan cara yang demikian karena mereka  merasa tidak ada tekanan dan demi harga diri. 

Pemahaman dalam bidang budaya

Kehidupan di Asrama dapat menumbuhkan berbagai pemikiran bagi penghuni Asrama, karena mereka dilatih untuk mengikuti segala tatatertib yang berlaku dan segala sesuatu yang menyimpang selalu diberi penjelasan serta diluruskan sebagaimana mestinya. Dengan berjalannya waktu,  satu tahun, dua tahun atau 3 tahun, bahkan mungkin lebih, mereka itu (penghuni Asrama) akan tumbuh berbagai pemikiran yang positif. Perlunya budaya  kemandirian, kerja keras, disiplin dalam segala kegiatan yang dilakukan, saling tolenransi dan hormat menghormati dalam pergaulan dan menjalankan Agamanya dengan tekun. 

Semangat dalam belajar

Dalam kehidupan di Asrama akan terjadi adanya persaingan yang positif dalam hal belajar, karena mereka akan merasa malu kalau mendapat nilai jelek di tempat mereka bersekolah/kuliah. Di sini masing-masing penghuni Asrama akan berusaha sebaik mungkin dalam belajar dan dengan sendirinya bagi mereka yang kurang faham tentang suatu mata pelajaran atau matakuliah dapat bertanya kepada rekannya yang sama-sama tinggal di Asrama, Jadi, masing-masing penghuni Asrama akan terpacu dalam semangat belajarnya

Pemahaman tentang sopan-santun

Sopan-santun adalah adalah merupakan aturan tidak tertulis dalam pergaulan  diantara orang-orang dalam suatu kelompok. Apakah kelompok itu ujudnya antar teman, antar anggota keluarga, antar sejawat dalam kegiatan kerja dan sebagainya. Dalam hal ini adalah aturan antar anggota yang tinggal di Asrama. Dalam Asrama biasanya dihuni oleh banyak anggota/orang yang mempunyai kegiatan yang sama, dalam hal ini mahasiswa/siswa yang terdiri dari mahasiswa/siswa dari berbagai tingkatan. Mereka ini pada saat masuk Asrama akan diberi penjelasan tatacara tinggal di Asrama. Aturan itu ada yang sudah disiapkan secara tertulis apa pula aturan-aturan yang tidak  tertulis yang disepakati oleh mereka yang tinggal di Asrama. Hal itu dapat berupa : cara bertegur sapa, cara-cara dalam melaksanaenalkan berbagai aktivitas dan semua hal berlangsung dalam kegiatan sehari-hari dalam Asrama tersebut. Bagi mereka yang sudah mengenal sopan-santun sebelum tinggal di Asrama, maka akan menjadi tauladan bagi anggota yang belum atau kurang memahami sopan-santun dalam pergaulan. Dengan demikian sedikit banyak mereka saling menyesuaikan apa yang dianggap baik dalam berbicara, bertindak, bertegur sapa, saat makan bersama, belajar, beristirahat dll.
Asrama dalam hal ini memang harus ada pengawasnya, yaitu Bapak/Ibu Asrama yang fungsinya mengarahkan adanya kebersamaan yang saling mengormati diantara mereka. Jadi, bagi mereka yang mempunyai bebagai kekurngan, akan belajar dari mereka yang sudah mengenal lebih baik segala sesuai yang mereka kerjakan.

Cara hidup sehat

Tinggal di Asrama, tentu beda apabila mereka tinggal di rmah sendiri. Mereka yang tinggal di rumah sendiri buaknnya tidak ada aturan, tetapi biasanya aturan yang diterapkan di rumah tempat tinggal tidak seketat aturan bagi mereka yang tinggal di Asrama. Kehidupan di Asrama mulaiu bangun tidur  pagi hari sampai memsuki untuk tidur malam hari, ada ketentuan/aturan yang harus ditaati oleh semua penghuni Asrama. Bangun pagi tidak boleh seenaknya, saat makan pagi atau makan siang, makan malam juga harus dilakukan sesuai jadwal. aSingkat kata, kehidupan di asrama serba teratur (karena memang diatur dan ada yang mengatur). Jadi, kebiasaan-kebiasaan yang sudah diatur sedemikian baik, tentu akan menjadikan mereka biasa dengan kehidupan yang sehat. Bangun yang teratur, makan tertur, istirahat teratur, masa santai yang tertaur meskipun hal itu menimbulkan rutinitas yang membosankan. Oleh karena itu tinggal di Asrama tentu tidak akan selamanya. Tetapi mereka yang pernah tinggal di Asrama seperti penjelasaan tersebut di atas, tentu akan memperoleh hal-hal yang positif.

Jiwa bergotongroyong

Tinggal di  Asrama, selalu mereka tidak tinggal sendirian. Jadi, mereka yang biasanya di rumah hanya dengan kedua orang tuanya, atau bersama adik atau kakak, yang tentu saja dalam jumlah yang terbatas. Penghuni Asrama jumlahnya tidak seperti penghuni yang tinggal di rumah sendiri. Jiwa gotongroyong dalam kehidupan di Asrama memang harus diciptakan, yaitu segala  kegiatan dan keperluan, mereka harus saling tolong-menolong, tidak ada y ang namanya "ini bukan urusanku". Dengan adanya kebiasaan saling tolong-menolong, maka mereka akan tertanam jiwa kegotongroyongan.

Kemauan dan kemampuan bertindak jujur

Jujur adalah lurus hati, satunya antara ucapan dan perbuatan yang dilakukan. Jujur adalah yang berhubungan dengan moralitas seseorang. Untuk memiliki sifat-sifat kejujuran memang harus dimulai dari hal yang kecil-kecil. Kondisi untuk selalu mengatakan secara jujur/benar pada suatu hal yang kecil-kecil sangat dimungkinkan dalam kehidupan di Asrama. Mengapa demikian, karena mereka tidak terbebani adany suatua hal-hal yang sesuai keinginannya apabial hal itu dilakukan dalan kondisi di rumah sendir/keluarga. Contoh : seseorang yang minta idzin mau pergi kesuatu tempat. Apabila hal itu dilakukan di rumah ada kemungkinan dilarang atau dibatasi atau ditunda. Tetapi hal seperti itu apabila dilakukan di lingkungan Asrama, mereka tidak ada rasa was-was tentang apa yang dikatakan. Dengan demikian kemauan untuk biasa berbuat jujur akan berkembang lebih baik. Di sini letak kebaikan memupuk kemauan untuk selalu berbuat jujur. Jadi, mendidik adanya kemauan untuk selalu jujur di lingkungan Asrama lebih menjamin daripada di lingkungan keluarga. Dengan demikian adanya kemauan untuk selalu berbuat jujur akan membuahkan kemampuan bertindak jujur. 

Sebagai penutup, dapat saya katakan kalau ingin mendidik orang untukmenjadi pandai dan memiliki karakter yang baik, tidak ada yang lebih mujarab selain mendidik karakter melalui pendidikan karakter di Asrama. Sudah terbukti banyak pemimpin/tokoh cerdik pandai yang bekarakter melalui pendidikan di Asrama, misalnya para lulusan AKABRI, AKPOL, AAU, AAL dan tokoh-tokoh lain yang penah tinggal di Asrama "Darma Putra" Yogyakarta" menjadi tokoh yang berkarakter. Jadi, menurut hemat saya pendidikan bekarakter dengan melalui berbagai matapelajaran/kegiatan hasilnanya masih memerlukan berbagai prediksi atau boleh dikatakan kurang/tidak berhasil. Kalau saya boleh menyarankan, mulailah hal-hal yang sudah terbukti, meskipun biayanya besar apabila menginginkan hasil pendidikan akan menjadikan Indonesia menjadi Negara yang Bermartabat dan disegani oleh Negara lain.  

Sumber: http://den-larso.blogspot.com/2012/04/pendidikan-di-asrama.html

Kamis, 07 Maret 2013

Format untuk Seminar Proposal Skripsi


Nomor     :                /UN21.3.2/DT/2013                            tanggal bulan tahun
Hal           : Permohonan menjadi pembimbing skripsi


Yth. Bapak/Ibu..............................................
Staf Pengajar Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi
Kampus Unja Teratai, Ma. Bulian
Jambi

Dengan hormat,

Dengan ini kami memohon kesediaan Bapak/Ibu menjadi pembimbing skripsi mahasiswa :

                 Nama                    :
                 NIM                      :
                 Topik Skripsi       :
.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Kami beritahukan bahwa Bapak/Ibu sebagai pembimbing I/II dan sebagai pembimbing I/II Bapak/Ibu................................................................

Demikianlah, atas kesediaan dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.





                                                                                       Jambi,.....................................2013
                                               Ketua Prodi,    


                                                                                                      

Drs. Maryono, M.Pd
              NIP 196107071986031003

---------------------------------------------- 
Nomor   :            /UN21.1.2.1/DT/2013
Hal        : Permohonan menjadi pembahas
                 Proposal Skripsi Mahasiswa


Yth. Bapak/Ibu..............................................
Staf Pengajar Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi
Kampus Unja Teratai, Ma. Bulian
Jambi

Dengan hormat,

Dengan ini kami memohon kesediaan Bapak/Ibu menjadi pembahas proposal skripsi mahasiswa.

Nama       :
NIM         :

Lebih dahulu Bapak/Ibu mengisi tabel penjajakan berikut :
Nama
Jabatan
Hari / Tanggal
Paraf


Pembimbing I



Pembimbing II




Pembahas I




Pembahas II




Pembahas III



Berdasarkan penjajakan di atas, seminar proposal skripsi dilaksanakan pada
Hari                           :
Tempat                     :
Judul Proposal          :

Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami mengucapkan terimakasih.

Jambi,                                   2013

Mengetahui:
Ketua Prodi,                                                             Koordinator Seminar,



Drs. Maryono, M.Pd                                                   .
NIP 196107071986031003                                        

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
LEMBAR PENILAIAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama

NIM

Judul Proposal







No
Aspek yang dinilai
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kajian Pustaka
Metode Penelitian
Data dan Sumber Data
Teknik dan Analisis Data
Teknik dan Pengumpulan Data
Ejaan dan Tanda Baca
Penggunaan Diksi
Keefektifan Kalimat
Daftar Rujukan

Jumlah

Pedoman Penilaian
1.     Rentang Nilai 1-5
2.     Konverse Nilai :
Interval
Kualitas
Keterangan
53-65
40-52
27-39
14-26
0-13
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Proposal diterima tanpa revisi
Proposal diterima dengan sedikit revisi
Proposal diterima dengan banyak revisi
Proposal ditolak
Proposal ditolak
Jambi,                                                 2013
    Penilai,                                           


.........................................................
                                                  NIP   




BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI


Pada hari ini,                          tanggal                                                2013 telah dilaksanakan seminar proposal skripsi oleh :

Nama Mahasiswa       :
NIM                            :
Judul Proposal           :........................................................................................................... .............................................................................................................
                                   .............................................................................................................
                                   .............................................................................................................

Pembimbing I            :
Pembimbing II           :
Hasil Seminar            :[    ] Proposal diterima
                                     [    ] Proposal ditolak

Daftar hadir dosen dan pembahas

No
Nama
Tanda Tangan
1



2



3



4



5



                                  

                                                                                    Jambi,                                     2013
                                                                                    Koordinator Seminar